Sudah Ada Puluhan Kematian Bayi, Kadinkes Karimun: Bidan Dituntut Profesional
Karimun – Menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi/balita (AKB) serta stunting telah menjadi program prioritas nasional hingga ketingkat daerah.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Karimun turun 13,3 % di tahun 2022 dari 17,6 % di 2021.
“Pada tahun 2022, Kabupaten Karimun terbaik se-Provinsi Kepri dalam penurunan prevalensi stunting. Ini patut diapresiasi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, Rachmadi dalam sambutannya pada acara peringatan puncak HUT IBI ke 72 dan IBI Kabupaten Karimun ke 23 di Gedung Nasional Karimun, Sabtu (24/6/2023).
Ia juga mengklaim angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Karimun juga menurun dibandingkan target nasional. Dimana target AKI di Kabupaten Karimun tahun 2021 sebanyak 205, capaiannya 144,6 dari per 100 ribu kelahiran kehidupan.
“Angka kematian ibu di 2021 ada 5, pada tahun 2022 turun hanya 2. Sedangkan sepanjang tahun 2023 ini baru ada 1 kasus AKI di Kecamatan Meral. Diharapkan tidak ada lagi penambahan,” tutur Rachmadi.
Namun lanjut Kadinkes Karimun, untuk angka kematian bayi/balita (AKB) di daerah tersebut belum enam bulan pada tahun 2023 ini sudah tercatat ada 24 kasus.
Sementara di tahun 2022 turun 11,7 persen (38 bayi) dari 14,4 persen (50 bayi) pada tahun 2021 dari per 1000 kelahiran hidup.
Sambungnya lagi, bidan memiliki peran strategis dan menjadi garda terdepan masyarakat dalam memberikan edukasi.
Oleh karen itu, Kadinkes Karimun menegaskan, bidan di daerah Bumi Berazam dituntut profesional dalam menurunkan kasus AKI, AKB dan juga stunting, karena akan menentukan dan memberikan sumbangsih terhadap indek pembangunan manusia (IPM).
“AKI menentukan umur harapan hidup yang merupakan salah satu indikator IPM,” ungkap Rachmadi.
Rachmadi menyebutkan, jumlah bidan di Kabupaten Karimun cukup banyak ada 443 (aktif), dan bidan yang tidak aktif juga cukup banyak. Semua desa dan kelurahan di daerah itu sudah ada bidan.
Berdarkan data, pegawai profesi bidan di Dinkes, Puskesmas dan RSUD Tanjung Batu ada 275 dan RSUD Muhammad Sani 33. Dengan kompesisi yang lulusan D3 sebanyak 26, lulusan D4 sebanyak 49 yang sudah profesi baru 3 orang.
“Kita dorong bidan mengikuti sekolah profesi, sekarang di Batam dan Pekanbaru sudah ada. Kemudian mengurus surat izin prakter bidan. Bidan jangan terlalu percaya diri dan jangan tidak ada kepercayaan diri,” tutup Rachmadi.
Sumber artikel dan gambar ini di https://www.rcmnews.id/sudah-ada-puluhan-kematian-bayi-kadinkes-karimun-bidan-dituntut-profesional/ tanggal 24 Juni 2023